Seperti diberitakan Radar Semarang di bawah, banyak nelayan terutama di sentra nelayan kabupaten Demak , di Kecamatan Bonang, mengalami kekurangan pasokan solar.
DEMAK—Kuota solar untuk nelayan Kabupaten Demak tak sesuai kebutuhan nelayan. Pertamina hanya memasok sekitar 45 ribu liter, padahal kebutuh-an nelayan mencapai 72 ribu liter. Akibatnya para nelayan yang melaut, selalu mengalami kekurangan solar.
Mahfudz, 33, salah satu nelayan di Desa Betahwalang Bonang mengatakan bahwa kekurangan solar ini dirasakan sangat menyulitkan. Pasalnya, jika tahun-tahun sebelumnya para nelayan bisa menggunakan minyak tanah yang dicampur oli bekas sebagai bahan bakar melaut. Namun sejak minyak tanah ditarik dari pasaran, hal tersebut tidak dapat dilakukan lagi. “Kini pemakaian solar menjadi pilihan utama, karena minyak tanah sulit dicari. Sayangnya solar yang menjadi bahan bakar utama ini sering tidak tersedia,” terangnya.
Selama ini, imbuhnya, para nelayan mendapatkan solar dari Stasiun Pengisian BBM Nelayan (SPBN) milik Perusda Anwusa yang berada di tepi pantai Purworejo Kecamatan Bonang. “Kalau persediaan solar di SPBN tidak ada, kami terpaksa mencarinya di SPBU. Dan kami baru dilayani jika mengantongi surat rekomendasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Demak,” kata Mahfudz.
Menyikapi kekurangan kuota solar tersebut, Bupati Drs H Tafta Zani MM, mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan surat kepada PT Pertamina meminta agar kuota solar untuk nelayan Demak dikembalikan seperti semula. Pasalnya, berkurangnya kuota solar ini sangat merepotkan nelayan, terutama ketika sudah musim melaut. “Saat cuaca perairan cerah, hampir semua nelayan berlayar ke perairan laut Jawa untuk mencari ikan. Dan biasanya selalu terjadi antrean nelayan yang akan membeli solar di SPBN,” terangnya. (eny/ida)
http://www.radarsemarang.com/daerah/demak/4992-kuota-solar-sangat-kurang.html
0 comments:
Post a Comment