Tuesday, June 9, 2009

50 Tahun Lagi Demak Tenggelam

Banjir rob di Demak kota belimbing Bintoro Wali songo sultan fatah setinggil pecinan ziarah kadilangu wedung mijen dempet gajah guntur karang tengah bonang
Penurunan permukaan tanah 12 cm/tahun

DEMAK - Sebanyak 26 desa di pesisir Kabupaten Demak terendam rob dalam dua dasa warsa terakhir. Pada saat sama, 1.710 hektar tambak milik warga pun hilang terabrasi.

Akibat bencana alam nasional itu pun disebutkan terjadi penurunan permukaan tanah hingga 12 sentimeter per tahun.

Bahkan jika tidak ada penanganan serius terhadap rob dan abrasi yang semakin meluas setiap tahunnya tersebut hingga 50 tahun ke depan, pesisir Demak dipastikan tenggelam. Jalur pantura pun diprediksikan terputus pula.


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak Ir Maryono MPi mengungkapkan, global warming telah memperparah bencana rob dan abrassi di pesisir Kabupaten Demak. Jika pada era 80-an garis pantai Demak tercatat hanya sekitar 34,1 kilometer, kini setelah terabrasi semakin memanjang hingga 57,58 kilometer.

Kabid Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak Ir Heru Budiono MP menambahkan, upaya penanggulangan pasang laut dan abrasi telah dilakukan baik dengan biaya APBD maupun APBN.

Bahkan warga juga telah mendapatkan bantuan bibit mangrove dan pengurukan sekolah dari LSM peduli lingkungan asal Jepang. ”Namun penanganan rob dan abrasi tersebut hanya bersifat parsial.

Dipindah
Sehingga luasan area yang terkena rob dan abrasi meluas hingga 200 persen lebih dalam dua puluh tahun. Bahkan 268 KK mesti dipindahkan karena pemukiman mereka tak lagi layak huni,” jelasnya, Senin (8/6). Menurut Heru Budiyono, untuk menangani bencana rob dan abrasi setidaknya dibutuhkan biaya Rp 77 miliar lebih.

Antara lain untuk pembuatan break water atau pemecah gelombang di beberapa titik di sepanjang garis pantai Demak, di samping pula mengintensifkan penanaman mangrove dan melestarikan hutan bakau yang masih tersisa.

Hanya saja, dana tersebut tak mungkin mampu ditanggung sepenuhnya oleh APBD Pemkab Demak. Dibutuhkan pula kepedulian pemerintah pusat serta lembaga-lembaga pecinta lingkungan serta masyarakat, agar global warming tak semakin memperparah lingkungan pantai.

http://www.wawasandigital.com

0 comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

The Pure of Wisdom

People who have a sincere policy is just a normal person. Something of the incredible human and extraordinary will not survive long. Who survive long is it - the simple and ordinary prose. All that is made will be lost their natural taste. Only natural that only the pure.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Orang yang memiliki kebijakan sejati hanyalah orang biasa. Sesuatu karya manusia yang menakjubkan dan luar biasa tidak akan bertahan lama. Yang bertahan lama adalah hal - hal yang sederhana dan biasa biasa saja. Semua yang dibuat akan kehilangan rasa alaminya. Hanya yang alami saja yang sejati.
 
© Copyright by angkatan 87 : SMA 1 DEMAK  |  Template by Blogspot tutorial