Setelah acara reuni temen sekelas A1 angkatan 87 SMA 1 Demak selesai, saya dan keluarga ( istri dan dua anak )langsung meluncur meninggalkan kota Demak menuju ke Klaten. Ambil rute, dari jalan raya Kudus, lewat Kadilangu, Dempet, Purwodadi.
Pakai Avanza memang terbukti cukup hemat bensin, rata rata 15 - 20 km perliter untuk perjalanan luar kota. Sekalian promosi nih, karena istri gue kerja di Auto 2000 cabang Karawang, main dealer resmi mobil Toyota. Sebelum meninggalkan kota Demak, isi bensin di daerah kecamatan Dempet, sambil istirahat untuk sholat Dhuhur.
Perjalanan Demak sampai Purwodadi sangat enjoy, karena jalan cukup mulus dan lalu lalang kendaraan tidak terlalu ramai. Sangat bagus untuk dijadikan alternatif kalau kita ke Solo dari Demak dibandingkan harus lewat Semarang dan Salatiga.
Berangkat dari Demak jam 13.30 sampai di daerah karangwuni pertigaan daerah setelah Delanggu sudah agak malam sekitar jam 18.00 WIB. Anak sudah berteriak tak sabar ingin minta makan karena sepanjang perjalanan kedua duanya kehabisan tenaga karena kebanyakan ketawa dan bercanda di kursi belakang, meskipun kadang kadang bertengkar memperebutkan sesuatu atau berdebat untuk hal - hal sepele.
Laper nih Pak, cepetan kita makan dulu. Makan Bakso ya pak ... pinta anak saya yang gede. Nggak mau Bak so Pak .. jangan Pak, saya mau nasi goreng aja, bantah yang kecil tidak mau kalah.
Oke, sekarang semuanya lihat di kiri jalan, kalau ada tempat makan yang kira kira enak kasih tahu Bapak, kata saya sambil memperlambat laju kendaraan. Setelah melewati Delanggu sampai pertigaan Karangwuni belum menemukan tempat yang cocok untuk istirahat makan. Gimana nih belum ada yang dapet tempat makan .. ayo dong lihatnya jangan mendadak, kata saya karena baru saja ada tempat makan yang cukup bersih tetapi terlewati karena terlanjur mengambil jalur kanan.
Setelah masuk jalur Karangwuni ke arah Ceper, sekitar 3 km dari Karangwuni ada tempat makan dipinggir jalan. Cukup bersih dan hanya memanfaatkan area depan toko yang pada malam hari sudah tutup. Dengan area yang cukup luas serta dilambari dengan tikar serta meja pendek untuk lesehan, sangat enak untuk berhenti dan mencobanya.
Disekelilingnya dibatasi dengan sepanduk bersih dan hamparan mejanya ada sekitar 4 meja panjang dengan penerangan lampu yang cukup terang. Dan diatas mejanya hmmmmmmm berderet gorengan tempe, bakwan, tahu goreng, dan yang menggugah selera adalah sate kerang bacem, dan sate usus, serta sate telur puyuh.
Setelah memarkir kendaraan, saya langsung duduk dan bercanda sama anak anak, sementara istri saya asik mencatat menu yang akan dipesen. Saya minta soto kuali sama istri, sementara anak2 memilih bubur pincuk.
Soto kuali, di spanduknya mengagetkan tertulis "Soto Kuali Seribu Rupiah", apa bener harganya semurah itu. Setelah pesenan datang, soto kuali hanya disajikan dengan mangkuk ukuran kecil, makanya setiap yang pesan sudah disediakan untuk nambah.
Setelah menikmati soto kuali dan menambah lagi satu mangkuk, ternyata benar benar makanan yang sangat murah dan nikmat untuk porsi yang disediakan. Apalagi makannya ditambah dengan sate kerang yang lezat serta goreng tahu dan tempe dengan bumbu dan besar irisan yang pas. Hmm menu yang luar biasa dan harga yang sangat murah.
Bayangkan saja, total harga yang harus dibayar hanya Rp. 28.000 ( duapuluh delapan ribu rupiah ) untuk soto kuali 4 posrsi, bubur pincuk 2 posrsi, minuman es teh manis 3 dan wedang jeruk panas, serta sate kerang, 5 gorengan dan sate telur puyuh. dan yang penting kualitas rasanya serta kenyamanan tempatnya tidak mengecewakan.
Saya jadi teringat dengan bubur ayam alun alun di Demak, dimana saya harus membayar 36 ribu rupiah untuk bubur setengah mangkok sebanyak 6 porsi yang pantasnya cuma seharga 12 ribu rupiah.
0 comments:
Post a Comment