Serangan hama wereng di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, makin meluas. Tidak kurang lebih 500 hektar lahan tanaman padi siap panen kini kondisinya puso alias gagal panen.
"Petani yang tanaman puso mengalami kerugian lebih dari Rp 3,5 juta per hektar. Ini kerugian paling berat dialami petani. Sebelumnya, panen musim tanam pertama sempat untung karena tanaman tidak kena hama wereng," ujar Sekretaris Desa Kenduren, Kecamatan Wedung, Dulhadi, Jumat (10/7).
Tapi untuk ukuran sekdes, seperti Dulhadi ini yang mendapat bengkok sawah 12 bahu dangan rata - rata harga jual sawahnya 7 - 10 juta rupiah pertahun, cukuplah sangat makmur dan sejahtera.
Menurut sejumlah petani, lahan sawah yang puso meliputi desa-desa, seperti Jungsemi, Jungparir, Mutihwetan, Mutihkulon, Jetak, dan Desa Bungo. Tanaman padi yang kena hama wereng rata-rata usia 45-50 hari yang mestinya sudah tua dan siap panen.
Penuturan petani setempat, Saroji, hama wereng menyerang dengan cepat karena hamparan tanaman padi di sejumlah desa itu usianya sama. Ketika hama wereng menyerang, lahan padi juga mulai kekurangan air irigasi akibat surutnya pasokan air dari Waduk Kedungombo.
Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPTPH) Jateng Siti Narwanti, mengemukakan, tanaman padi pada musim tanam kedua yang terkena hama wereng maupun yang puso masih dalam pendataan. Namun data sementara, hama wereng telah menyerang lebih dari 500 hektar di pantura Jawa Tengah.
0 comments:
Post a Comment